Jumat, 18 September 2020

KESETARAAN DALAM PERBEDAAN SOSIAL DI MASYARAKAT

 Perremuan ke 2
 Kelas 11 IPS 1.2.3
 Materi                              
                                          
                                             PROBLEMA  KEBERAGAMAN   

     
  

Keberagaman merupakan suatu realitas sosial yang dialami semua masyarakat di dunia ini. Keberagaman sendiri  dipahami sebagai suatu pengakuan bahwa masyarakat itu beragam dan majemuk. Suatu keberagaman itu bisa saja mendatangkan suatu manfaat yang besar, tapi tidak menutup kemungkinan dapat memicu konflik yang dapat merugikan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Dalam rangka menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang beragam, diperlukan suatu upaya penanaman kesadaran berupa sikap toleransi, prinsip kesetaraan, dan memandang perbedaan sebagai anugerah Tuhan.

Oleh karena itu, kesadaran berkebudayaan yang beragam perlu selalu ditanamkan. Kesadaran atas keragaman dan perbedaan kebudayaan dapat meminimalisir terjadinya konflik dalam masyarakat yang mengarah pada perpecahan dalam masyarakat itu sendiri.

                                    Keberagaman dalam Kehidupan Bermasyarakat

   Keberagaman merupakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama suku bangsa, ras agama, ideologi, dan budaya. Keberagaman dalam masyarakat sendiri merupakan sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya dalam masyarakat. Furnival berpendapat bahwa masyarakat beragam adalah suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural dan ekonomi terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama lain. Sedangkan Nasikun menyatakan bahwa keberagaman masyarakat (masyarakat majemuk) merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan sosial yang menjadi anggotanya sehingga para anggota masyarakat tersebut kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain.

     Masyarakat Indonesia sangat beragam. Beberapa faktor yang mendorong keberagaman masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut:

1.      Keadaan geografis Indonesia yang terpisah-pisah oleh lautan mengakibatkan penduduk yang tersebar di pulau-pulau di Indonesia tumbuh menjadi kesatuan-kesatuan suku bangsa yang terisolasi dengan yang lain. Mereka kemudian mengembangkan pola perilaku, bahasa, dan ikatan-ikatan kebudayaan lainnya yang berbeda satu sama lain.

2.      Indonesia yang terletak pada posisi silang antara dua samudera dan dua benua merupakan daya tarik tersendiri bagi bangsa-bangsa asing untuk datang, singgah, dan menetap di Indonesia, ada yang datang untuk berdagang, menyebarkan agama, dan sebagainya. Banyak bangsa asing yang berinteraksi dengan penduduk lokal. Dari interaksi ini terjadi amalgamasi dan asimilasi kebudayaan. Akibatnya terbentuklah ras, subras, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda di Indonesia.

3.      Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain di kawasan Indonesia menimbulkan kondisi alam yang berbeda. Kondisi ini akhirnya membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda-beda. Akibatnya terjadi keragaman regional antara daerah-daerah di Indonesia

4.      Pembangunan di berbagai sektor menyebabkan keragaman masyarakat Indonesia, khususnya secara vertikal. Kemajuan dan industrialisasi yang terjadi menghasilkan kelas-kelas sosial yang didasarkan pada aspek ekonomi.

 

    Yang menjadi sebuah pertanyaan besar adalah dampak dari keberagaman budaya bagi integrasi bangsa. Di dalam potensi keberagaman budaya tersebut sebenarnya terkandung potensi disintegrasi, konflik, dan separatisme sebagai dampak dari negara kesatuan yang bersifat multietnik dan struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan plural. Menurut David Lockwood konsensus dan konflik merupakan dua sisi mata uang karena konsensus dan konflik adalah dua gejala yang melekat secara bersama-sama di dalam masyarakat.

     Karena struktur sosial budayanya yang sangat kompleks, Indonesia selalu berpotensi menghadapi permasalahan konflik antaretnik, kesenjangan sosial, dan sulitnya terjadi integrasi nasional secara permanen. Hal tersebut disebabkan adanya perbedaan budaya yang mengakibatkan perbedaan dalam cara pandang terhadap kehidupan politik, sosial, dan ekonomi masyarakat. Pola kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custom differentiation) karena adanya perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan struktural (structural differentiation) yang disebabkan oleh adanya perbedaan kemampuan untuk mengakses potensi ekonomi dan politik antaretnik yang menyebabkan kesenjangan sosial antaretnik. Sebagai masyarakat majemuk, Indonesia memiliki dua kecenderungan atau dampak akibat keberagaman budaya tersebut, antara lain sebagai berikut.

1.      Berkembangnya perilaku konflik di antara berbagai kelompok etnik.

2.      Pemaksaan oleh kelompok kuat sebagai kekuatan utama yang mengintegrasikan masyarakat.

   Namun, kemajemukan masyarakat tidak selalu menunjukkan sisi negatif saja. Pada satu sisi kemajemukan budaya masyarakat menyimpan kekayaaan budaya dan khazanah tentang kehidupan bersama yang harmonis apabila integrasi masyarakat berjalan dengan baik. Pada sisi lain, kemajemukan selalu menyimpan dan menyebabkan terjadinya potensi konflik antaretnik yang bersifat laten (tidak disadari) maupun manifes (nyata) yang disebabkan oleh adanya sikap etnosentrisme, primordialisme, dan kesenjangan sosial.

Masyarakat Multikultural Dan Multikulturalisme

    Masyarakat muktikultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Mereka hidup bersama dalam suatu wilayah lokal dan nasional. Bahkan mereka juga berhubungan dengan masyarakat internasional, baik secara langsung maupun tidak langsung.

     Multikulturalisme tidak hanya berarti keanekaragaman (kemajemukan), tetapi juga bermakna kesederajatan atas perbedaan yang ada. Multikulturalisme terkandung pengertian bahwa tidak ada sistem norma dan budaya yang lebih tinggi daripada budaya lain. Kesederajatan perbedaan merupakan jantung dari multikulturalisme. Dengan demikian, secara konsep, masyarakat multikultural tidak sama dengan masyarakat majemuk. Masyarakat majemuk lebih menitikberatkan pada keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya. Sementara itu, masyarakat multikultural merujuk pada kesetaraan atau kesederajatan kebidayaan yang ada dalam sebuah masyarakat. Di dalam masyarakat multikultural, perbedaan kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa dijunjung tinggi. Namun hal itu tidak berarti bahwa ada kesenjangan atau perbedaan hak dan kewajiban di antara kelompok sosial, kebudayaan, dan suku bangsa yang berbeda tersebut. Masyarakt multikultural tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompok minoritas maupun mayoritas, baik secara hukum maupun sosial. Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup penuh toleransi, saling pengertian antarbudaya dan antarbangsa dalam membina suatu dunia baru.

Prinsip Kesetaraan Dalam Kehidupan Masyarakat Yang Beragam

     Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang disandang. Kesetaraan merupakan sesuatu yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Dengan identitas pluralis dan multikulturalis, bangunan interaksi dan relasi antarmanusia Indonesia akan bersifat setara. Paham kesetaraan akan menandai cara berpikir dan berperilaku bangsa Indonesia, apabila setiap orang Indonesia berdiri di atas realitas bangsanya yang plural dan multikultural itu. Identitas kesetaraan ini tidak akan muncul dan berkembang dalam susunan masyarakat yang didirikan di atas paham dominasi dan kekuasaan satu kelompok terhadap kelompok lain.

Nah, gimana? udah semakin paham belum sama materi Perbedaan, Keberagaman, dan Harmoni Sosial? Coba yuk untuk mengetes seberapa jauh pemahaman kamu dengan menjawab beberapa soal dibawah ini.

1.      Jelaskan pengertian keberagaman!

2.      Berikan contoh keberagaman di Indonesia minimal 3!

3.  Jelaskan upaya apa yang dapat kamu dilakukan untuk membangun masyarakat Indonesia yang multikultural!

4.      Sebutkan prinsip kesetaraan dalam keberagaman!

    5.   Buat Peta Konsep Tentnag materi trs!

 


 

 

 

 


Kamis, 17 September 2020

KESETARAAN DALAM PERBEDAAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Pertemuan ke 1
Kelas 11 IPS 1.2.3
materi                                             
                                                 

                    Kerukunan tidak harus berbentuk seragam, namun bisa juga beragam.

                                                    Hakekat  Keberagaman  Masyarakat Indonesia        

Keberagaman Adalah Perbedaan  yang indah sehingga dalam keberagaman kita harus berfikir keindahanan  yang sangat unik.,Karena jika kita tidak melihat  suatu perbedaan  kita tidak ada perbandingan.

 Sebuah masyarakat terdiri atas kelompok-kelompok yang berbeda, secara horizontal maupun vertikal. Perbedaan secara horizontal adalah perbedaan antarindividu atau kelompok yang tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah (disebut juga, differensiasi sosial). Sementara itu, perbedaan secara vertikal adalah perbedaan antar individu atau kelompok yang menunjukan adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi (disebut juga, stratifikasi sosial). Perbedaan ini harus senantiasa di bina agar tidak terjadi potensi konflik, karena dalam interaksi soal yang berbeda prinsip kesetaraan harus diterapkan. Prinsip kesetaraan telah ada sejak zaman revolusi prancis dengan semboyan liberte, egalite, dan franite. Prinsip tersebut dapat menciptakan harmoni sosial, dimana kehidupan bermasyarakat serasi dan sesuai dengan posisi sosial yang telah di konstruksikan oleh masyarakat.

Keberagaman Manusia

Keberagaman manusia yaitu manusia yang memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak, kelakuan, temperamen, dan hasrat. Selain individu, terdapat juga keragaman sosial. Jika keragaman individu terletak pada perbedaan secara individu atau perorangan, sedangkan keragaman sosial terletak pada keragaman dari masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.

Kesetaraan Manusia

Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain. Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki tingkat atau kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain.

Kesetaraan Sosial adalah tata politik sosial yang mana semua orang yang berada dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Kesetaraan mencangkup hak yang sama di bawah hukum, merasakan keamanan, memperoleh hak suara, memiliki kebebasan dalam berbicara, dan hak lainnya yang sifatnya personal.

Faktor Penyebab Keberagaman Sosial

Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, etnis, agama, bahasa, kesenian, dan kedaerahan yang dianggap sebagai karakteristik dalam kehidupan sosial. Meskipun masyarakat Indonesia bersifat majemuk, namun manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat. Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor penyebabnya. Adapun faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu sejarah dan geografis.

Keberagaman dalam dinamika Sosial

Struktur masyarakat Indonesia yang beragam ditandai oleh ciri-ciri yang unik. Secara horizontal, mereka ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, perbedaan adat, serta perbedaan kedaerahan. Sedangkan secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Berikut akan diuraikan tentang keberagaman yang ada di Indonesia yang meliputi ras, etnik (suku bangsa), agama, mata pencaharian, jenis kelamin, dan norma sosial.

Keberagaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial 

Setiap manusia dilahirkan sama atau setara antara satu dengan lainnya, meskipun dalam masyarakat, terdapat keragaman identitas. Kesetaraan dan keberagaman yang ada di masyarakat menunjukkan tingkatan yang sama, kedudukan yang sama meskipun dalam masyarakat yang majemuk. Adanya kesetaraan dan keberagaman sosial di masyarakat dapat memberikan kekayaan sosial.

  1. Keberagaman sebagai Kekayaan Sosial

Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk. Seperti di Indonesia, adanya masyarakat majemuk dapat dikarenakan kemajemukan etnik atau suku bangsa. Beragamnya etnik di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki ragam budaya, tradisi, kepercayaan, dan pranata. Etnik atau suku bangsa menjadi identitas sosial budaya seseorang. Artinya, identifikasi seseorang dapat dikenali dari Bahasa, tradisi, budaya, dan kepercayaan yang bersumber dari etnik di mana ia berasal.

  1. Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial

Hubungan antarmanusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya memiliki sifat timbal-balik. Artinya, individu yang menjadi anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban. Beberapa hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) dan telah menjadi hak dan kewajiban asasi, seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945. Pada pasal tersebut jelas mengakui adanya kesetaraan dan kesederajatan yang diakui oleh Negara melalui UUD 1945. Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial.

Masalah Keberagaman     

Indonesia yang terdiri dari beberapa daerah dapat memberikan keberagaman, baik dalam kehidupan sosial maupun budaya. Adanya keberagaman ini juga dapat memicu munculnya konflik. Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat agar dapat mencegah munculnya konflik.

Keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari adanya perbedaan suku bangsa, bahasa, status sosial; mata pencaharian dapat berpontensi negatif terhadap munculnya masalah. Keberagaman yang ada di masyarakat dapat berpotensi menimbulkan, seperti:

  1. Segmentasi kelompok.
  2. Konsesus yang lemah.
  3. Munculnya konflik.
  4. Integrasi yang dipaksakan.
STRUKTUR SOSIAL
                 Struktur sosial dalam masyarakat mencakup unsur-unsur :
  1. Kelompok-kelompososial
  2. Lembaga-lembaga sosial
  3. Kaidah-kaidah atau norma-norma sosial
  4. Lapisan-lapisasosial (stratifikasi sosial)
  • Struktur sosial : jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah atau norma-norma   sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan masyarakat
  • Struktur sosial adalah susunan status-status sosial yang hierarki beserta jalinan diantara status-status itu sehingga mendorong dan mewujudkan aktivitas sosial dalam masyarakat.
  •  Struktur sosial : suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.

Menurut Soerjono Soekant, struktur sosial mengandung tiga pengertian, yaitu:

  1. Struktur sosial : organisasi yang berkaitan dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial.
  2. Struktur sosial : bangunan abstrak selaku masyarakat yang berisi susunan yang hierarki yang berisi kedudukan dan peran dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan yang terendah
  3. Struktur sosial : hubungan timbal balik antarposisi sosial dan antar peran.
Sementara Raymond Flirthberpendapat bahwa struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia yang meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan lembaga-lembaga di mana orang-orang tersebut ambil bagian.
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antar unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-lapisan sosial.
Elemen Dasar Struktur Sosial
  1. Status Sosial
    Status sosial adalah kedudukan/posisi sosial seseorang dalam kelompok masyarakat.  Dibedakan menjadi : 
    a.   Ascribed status : didapat melalui kelahiran/keturunan
    b.   Achieved status : diperoleh melalui usaha
    c.   Assigned status : diberikan pada seseorang yang dianggap berjasa dalam masyarakat
  2. Peran sosial
    Peran sosial adalah seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi/status sosial tertentu
  3. Kelompom sosial
    Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi
  4. Lembaga sosial
    Lembaga sosial adalah pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan sosial yang mendasar

Klasisfikasi Struktur Sosial

Struktur sosial, dibedakan :
  1. Struktur horisontal → tidak ada penjenjangan → melahirkan kelompok-kelompok sosial → dikenal dengan istilah differensiasi sosial
  2. Struktur vertikal → ada penjenjangan → melahirkan kelas-kelas sosial → dikenal dengan istilah stratifikasi sosial
 
DIFFERENSIASI SOSIAL
                 Diferensiasi adalah penggolongan masyarakat berdasarkan faktor-faktor tertentu yang sejenis,seperti contohnya ras, agama, dan kebudayaan. Dimensi dari diferensiasi ini dilihat secara sejajar, bahwa tidak ada kelompok yang lebih tinggi dari yang lainnya. Namun demikian,dalam kenyataannya terdapat beberapa kelompok yang masih berpandangan rasial karena menganggap golongannya memiliki budaya yang lebih unggul. Pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis “suku bangsa”, klen, agama, profesi, jenis kelamin,asal daerah dan partai politik. disebut kemajemukan sosial , sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial .

Bentuk-Bentuk Differensiasi Sosial
  1. Diferensiasi Rasdilihat dari perbedaan ciri-ciri fisik suatu kelompok masyarakat tertentu.
  2. Diferensiasi Suku Bangsa merupakan sistem kekerabatan luas yang percaya bahwa mereka memiliki ikatan darah dan nenek moyang yang sama.
  3. Diferensiasi Klan merupakan kesatuan genealogis yang bersifat religio magis dan memiliki hubungan kekeluargaan yang sakral.
  4. Diferensiasi Agama; agama adalah pedoman hidup yang senantiasa dimiliki oleh masing-masing individu berdasarkan kepercayaan mereka terhadap suatu hal yang dianggap tertinggi.
  5. Diferensiasi Jenis Kelaminmeskipun tidak diatur secara nyata namun dalam beberapa masyarakat jenis kelaminmempengaruhi tingkatan sosial mereka dalam masyarakat.
  6. Diferensiasi Profesi; berkaitan dengan perebedaan keahlian seseorang dalam masyarakat yang pada akhirnya menyebabkan perbedaan jenis pekerjaan yang mereka jalankan.

STRATIFIKASI SOSIAL

                Max Weber mengidentifikasi bahwa startifikasi sosial adalah penggolongan orang-orangdalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki berdasarkan pada dimensi kekuasaan, dak istimewa, dan prestice. Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. yang biasa menjadi alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu.Kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah kekayaan, kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan.

Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedakan menjadi , yaitu
  1. Stratifikasi Sosial Tertutup “Closed Sosial Stratification” merupakan kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan lain dibatasi, satu-satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran.
  2. Stratifikasi Sosial Terbuka “Open Sosial Stratification” merupakan setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan ataupun turun lapisan.
  3. Stratifikasi Sosial Campuran merupakan campuran dari sistem stratifikasi sosialterbuka dan tertutup

 

KESETARAAN

Terdapat  lima kategori kesetaraan, antara lain

  1. Kesetaraan hukum
  2. Kesetaraan politik
  3. Kesetaraan sosial
  4. Kesetaraan ekonomi
  5. Kesetaraan moral

Terdapat tiga konsep kesetaraan, antara lain:

  1. Kesetaraan kesempatan
  2. Kesetaraan sejak awal
  3. Kesetaraan hasil

                                                HARMONI SOSIAL

               Sesuatu yang sesuai dengan keinginan masyarakat umum, seperti keadaan tertib, teratur, aman dan nyaman dapat disebut sebagai suatu kehidupan yang penuh harmoni. Harmoni sosial adalah kondisi dimana individu hidup sejalan dan serasi dengan tujuan masyarakatnya. Harmoni sosial juga terjadi dalam masyarakat yang ditandai dengan solidaritas. Agar harmoni sosial dapat terwujud dalam masyarakat maka, prinsip kesetaraan harus diterapkan ditengah-tengah differensiasi dan stratifikasi sosial.

Setelah memahami materi yang disajikan, cobalah untuk mengerjakan beberapa soal berikut:

  1. Bagaimana konsep kesetaraan sosial menurut kalian?
  2. Jelaskan maksud dari “faktor penyebab keberagaman dari sejarah dan geografis”.
  3. Menurut kalian, bagaimana cara kesetaraan sosial dapat terwujud dengan sempurna?
  4. Bagaimana mengatasi permasalahan keberagaman yang terjadi dalam masyarakat?
  5. Buat Skematika tentang materi tersebut !

                    

                                                   'SELAMAT  MENGERJAKAN "




                                     



 

Selasa, 15 September 2020

Globalisasi Dan Perubahan Komunitas Lokal

Pertemuan ke 2
Kelas 12 IPS 1.2.3
Materi   

                                                         

                     

                             Globalisasi Dan Dampak Ketimpangan  Sosial Di Masyarakat



KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DI TENGAH GLOBALISASI

Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Dua faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut.

1.    Faktor Internal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan/keterampilan ataupun kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya (budaya kemiskinan).


2.    Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada pelaturan-pelaturan resmi (kebijakan), sehingga dapat memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain ketimpangan sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan struktural. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural.

                                 Ketimpangan Sosial di Masyarakat


1.    Penyebab Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Terjadi karena adanya perbedaan sosial dan stratifikasi sosial yang sangat mencolok.

2.    Ancaman Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Ketimpangan sosial ini akan berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks, yang pada akhirnya akan mengganggu proses pembangunan ekonomi.

                               Ketimpangan Sosial dalam Dunia Pendidikan

Randall Collins dalam The Credential Society: An Historical Sociology of Education and Stratification, mengemukakan bahwa justru pendidikan formal merupakan awal dari proses stratifikasi sosial itu sendiri.


Di Indonesia hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin.

1.   1. Lingkungan Sekolah yang Tidak Berkualitas, lingkungan pendidikan yang bisa didapat oleh orang miskin dan kaya atau kota dan desa.


2.  2.  Kurangnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas, wujud input yakni kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas akan berakibat pada input yakni kualitas hasil pendidikan.


3.  3.  Kualitas Lulusan yang Kurang Memadai, baik dalam nilai akhir ujian ataupun kualitas kemampuan lulusan.

4.    Fasilitas Pendidikan yang Tidak Sama, Ketimpangan output sebenarnya dapat dijelaskan lewat ketimpangan input berupa ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio guru-siswa, dan kualitas guru.


5.    Macam-macam Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan, berdasarkan dua dimensi tersebut ketimpangan kelompok dapat dikelompokkan dalam empat varian.


Pertama, ketimpangan input dalam ukuran individual.

 Kedua, ketimpangan input dalam ukuran kelompok. Ketiga

, ketimpangan output dalam ukuran individual.

 Keempat, ketimpangan output dalam ukuran kelompok.


6.    Upaya Mengatasi Ketimpangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan, upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial harus dimulai dari lembaga pendidikan, salah satunya dengan penggunaan metode cooperative learning.


Menunjukkan Rasa Empati terhadap Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial timbul akibat adanya perbedaan dalam masyarakat atau ketidaksamaan. Faktor penyebabnya karena terbentuknya statifikasi sosial. Dalam masyarakat modern, ketimpangan sosial cenderung lebih tampak karena faktor persaingan dalam kehidupan sangat besar terlihat di berbagai aspek. Misalnya, perbedaan perekonomian, pendidikan, lapangan kerja, dan status sosial lainnya.

Ketimpangan Sosial sebagai Akibat Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi
Ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin atau antara si pintar dan si bodoh. 

Perbedaan ini kelihatan sangat mencolok dan menimbulkan masalah dalam penanganannya.

 

1.    Ketimpangan Sosial di Bidang Ekonomi
Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah, ditambah dengan praktik ekonomi kaptalisme yang menyebabkan si kaya menjadi semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut membawa dampak negatif karena memunculkan ketimpangan sosial.

2.    Ketimpangan Sosial di Bidang Politik
Dengan adanya

3.    dominasi ekonomi negara dunia ke satu terhadap negara lainnya, menyebabkan dominasi di bidang politik.

4.    Ketimpangan Sosial di Bidang Budaya
Globalisasi menimbulkan efek westernisasi yang berakibat mengikis budaya lokal juga memunculkan sikap atau gaya konsumerisme.

Mengolah Hasil Kajian dan Pengamatan tentang Ketimpangan Sosial

                               Konsep Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial merupakan suatu keadaan dimana terjadi suatu kesenjangan,ketimpangan, atau ketidaksamaan akses untuk mendapat atau memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer (pendidikan,kesehatan,perumahan,peluang berusaha dan kerja) maupun kebutuhan sekunder (sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak asasi, sarana saluran politik, dan pemenuhan pengembangan karier). Secara umum, ketimpangan sosial diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan oleh adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. Ketimpangan sosial sendiri disebabkan oleh beberapa faktor-faktor penghambat, sehingga telah mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang ada.

 Berikut ini merupakan beberapa pengertian ketimpangan sosial menurut beberapa ahli :

1.    Andrinof A. Chaniago : ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan melupakan aspek sosial.

2.    Budi Winarno : ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.

3.    Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker : ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi dalam proses pembangunan.

4.    Roichatul Aswidah : ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.

Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial

Andrinod Chaniago mengemukakan bahwa ada enam ketimpangan sosial yang terjadi, diantaranya:

1.    Ketimpangan desa dan kota

2.    Kesenjangan pembangunan diri masyarakat Indonesia

3.    Ketimpangan antargolongan sosial ekonomi

4.    Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta

5.    Ketimpangan antarsektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor

6.    Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi yang terpusat pada wilayah perkotaan.

                            Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

Terdapat dua faktor yang memengaruhi terjadinya ketimpangan sosial, yaitu :

1.    Faktor Struktural

Faktor struktural sangat berkaitan erat dengan tata kelola yang merupakan kebijakan pemerintah dalam menangani masyarakat, baik yang bersifat legal formal maupun kebijakan-kebijakan dalam pelaksanaannya.

2.    Faktor Kultural

Dalam hal ini berkaitan dengan sifat atau karakter masyarakat dalam melaksanakan kehidupannya, apakah ia malas atau rajin, ulet atau mudah menyerah, jujur atau menghalalkan berbagai cara, menerima apa adanya atau suka berkompetisi, dan sebagainya. Kultur dalam hal ini berkaitan dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh suatu masyarakat.

                           Akibat Ketimpangan Sosial

·         Kriminalitas

Secara sosiologis, kriminalitas atau kejahatan merupakan suatu bentuk tingkah laku yang merugikan individu lain dan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, tindakan kriminal ini disebabkan oleh adanya suatu kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku lainnya, seperti proses imitasi, persaingan, pertentangan kebudayaan, dan sebagainya.

·         Melemahnya Jiwa Wirausaha

·         Monopoli

·         Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi dimana individu tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak mampu memanfaatkan tenaga, baik mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut Nasikun, kemiskinan sendiri disebabkan oleh ketimpangan desa dan kota yang merupakan suatu implikasi strategi pembangunan bias kota. Perwujudannya bukan hanya dalam bentuk jumlah investasi pembangunan yang lebih banyak dicurahkan untuk pembangunan pada sektor perkotaan, tetapi karena seluruh instrumen dan mekanisme kerjanya bias sehingga lebih menguntungkan kepentingan masyarakat kota.

·         Kemerosotan Moral

Kemerosotan moral muncul sebagai akibat adanya suatu ketimpangan sosial yang tidak hanya dirasakan oleh kelompok yang kurang mampu saja, tetapi juga kelompok masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhannya ikut mengalami kemerosotan moral. Hal ini terjadi karena tumbuh dan berkembangnya sikap individualistis dan materialistis.

·         Pencemaran Lingkungan Alam

                        Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial

Perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya permasalahan akibat adanya ketimpangan sosial. Upaya ini dilakukan oleh beberapa pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi apa yang menyebabkan timbulnya ketimpangan sosial yang didalamnya meliputi :

1.    Menentukan masalah yang akan dicari solusinya

2.    Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya masalah

3.    Mencari beberapa alternatif solusi

4.    Memilah masalah mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu

Berikut ini merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial.

·         Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial telah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 dan 2, UUD 1945 Pasal 34 Ayat 1 dan 2, UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, serta UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

·         Bank Dunia

Upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat antara lain menciptakan lapangan kerja, merancang program jaminan sosial yang dapat menurunkan tingkat ketimpangan, memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada masyarakat miskin, meluncurkan program pemberdayaan masyarakat untuk masyarakat yang terpinggirkan, dan sebagainya.

·         Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPPD)

Melakukan pemerataan yang adil dengan memberikan kesempatan yang sama seluruh masyarakat dalam berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil pembangunan, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan, dan sebagainya.

Nah, untuk mengukur seberapa jauh pemahaman kamu pada materi ini, jawab yuk soal-soal ini.

1.     1. Mengapa ketimpangan sosial dapat dikategorikan sebagai suatu masalah sosial?

2.    2,   Berikan contoh minimal 3 mengenai ketimpangan sosial terjadi di Indonesia?

3.    3    Jelaskan keterkaitan antara faktor struktural dengan tata kelola!

4.    4.   Apa saja faktor yang memengaruhi kriminalitas?


Faktor penyebab ketimpangan sosial Salah satu penyebab ketimpangan sosial karena adanya hambatan untuk mengakses kehidupan yang lebih layak dan tidak memperoleh kesempatan yang sama dengan kelompok lainnya.

            Faktor penyebab ketimpangan sosial terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Faktor internal Faktor ini terdiri dari rendahnya kualitas sumber daya manusia karena tingkat pendidikan yang kurang maksimal dan budaya kemiskinan.

 

Budaya kemiskinan adalah sikap putus asa, pasrah, apatis, dan tidak yakin dengan masa depannya. Sikap tersebut karena masyarakat tidak berdaya secara ekonomi dan kekuasaan. Para orang golongan atas seakan-akan tidak mampu memberikan sikap optimis. Justru membiarkan yang miskin semakin miskin, yang kaya menjadi kaya.

2.Faktor eksternal Faktor ini berasal dari luar kontrol dan kemampuan setiap individu. Misalnya birokrasi atau kebijakan pemerintah yang membatasi akses seseorang

Pembatasan tersebut menyebabkan kesenjangan sosial karena ada sistem yang menghambatnya.

Upaya Jabar Turunkan Angka Ketimpangan Sosial Faktor internal dan eksternal hanya menjadi dasar adanya kesenjangan sosial. Bisa saja ada orang yang terlahir tidak mampu, namun bisa bekerja keras dan memperbaiki taraf hidupnya menjadi mampu.

                                 Bentuk ketimpangan sosial

Terdapat beberapa bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat, di antaranya: -

-.Ketimpangan desa

-.kota Ketimpangan antar golongan sosial ekonomi

- Ketimpangan penyebaran aset Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi yang pusatnya di kota. Kesenjangan pembangunan diri masyarakat Akibat ketimpangan sosial

Beberapa akibat ketimpangan sosial secara umum di antaranya: Kriminalitas Kriminalitas atau kejahatan yang terjadi sebagai bentuk tingkah laku yang merugikan individu lain dan masyarakat.

Soerjono Soekamto, tindakan kriminal disebabkan oleh adanya suatu kondisi dan proses sosial yang menghasilkan perilaku lainnya. Misalnya proses imitasi, persaingan, pertentamgan kebudayaan dan lainnya.

            Lembaga Sosial: Pengertian, Tipe, Proses dan Pengaruh Interaksi Sosial

 Kemiskinan Suatu kondisi di mana individu tidak mampu memelihara dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok. Selain itu, tidak mampu memanfaatkan tenaga fisik maupun mental dalam kelompok. Kemiskinan sendiri diakibatkan oleh ketimpangan desa dan kota yang merupakan suatu implikasi strategi pembangunan bias kota. Turunnya moral Kemerosotan moral akibat dari suatu ketimpangan sosial yang tidak hanya dirasakan oleh kelompok yang kurang mampu saja, tetapi juga masyarakat yang mampu. Hal ini terjadi karena tumbuj dan berkembangnya sikap individualisme dan materialistis.

 Penugasan !

Baca  materi tersebut dan buat  kesimpulan !


                                    










 

 

 

 

 

 

 

1.  1

1.